BEER : prosesnya sama dengan wine yg membedakan proses awalnya.
Bahan baku : barley (serealia) sedangkan flavornya dari hops (jenis rumput-rumputan)
Hops : untuk flavour dan mengandung senyawa antimikroba
Komponen hops : kadar air (10%), resin (17-20%), volatile oil (0,3-1,2), polifenol (2-5), minyak dan lemak (3%), abu 7%, sellulosa 55%.
BARLEY (Hordeum spp. ):tumbuh dinegara subtropics.
Mengapa menggunakan barley ??? temperature gelatinisasi 52-59°C yang tidak menyebabkan enzim α-amilase inaktiv. Kaya β-amilase.
Malting : untuk memecah pati menjadi gula (mengeluarkan enzim amylase, maltase, protease, sitase, phitase, oksidase)
Penambahan 10% : KH, protein (enzim dan nutrisi)
Air: pH 6,6-6,8
Mikroorganisme : Saccharomyces cereviceae
Bahan tidak Cuma barley tapi bisa ditambahkan malt adjunct (sorgum, jagung, beras, gandum, pati).
· Beras & jagung à gelatinisasi, spy mudah dipecah
· Beras à bottom bir, 10-20% (atau 40-50% di USA)
· Jagung à manis, top bir, defatted corn
· Wheat à khusus untuk bir Lambic,
o malt wheat à pembuatan weiibier
· Gula à glukosa, gula invert, sukrosa (manis), karamel (warna)
o Penambahan : pendidihan/ sebelum pemeraman/ akhir pembuatan bir
Malt adjunct : mensuplai KH sebagai substrat. Tetap dilakukan proses malting(kalau yg masih serealia).
PEMBUATAN BEER
1. MALTING : proses merendam biji”an selama 2 1-2 hari sampai tumbuh kecambah. Fungsi untuk mengeluarkan enzim yang digunakan untuk memecak pati.
2. Dpanaskan 65-79°C
3. Maserasi dibiarkan 30 menit. Disaring sampai jernih, di+ air panas,
4. Dilakukan sterilisasi, DI+kan hop dan mengalami browning
5. Setelah mendidih lalu dilakukan penjernihan(klarifikasi)
6. Sesudah spinning selama 20 menit. Oksigen dan yeast ditambahkan
7. Fermentasi : ale 14-23C 5-7 hari ; lager 6-12 C 8-14 hari
8. Dilakukan proses aging : ale 10 hari; lager 3-4 minggu
9. Dilakukan pengemasan dg cara dimasukkan dalam botol, sebelumnya bisa disterilisasikan dahulu
10. Dilakukan penambahan CO2 (karbonasi) :0,45-0,52%
Tidak ada komentar:
Posting Komentar